Ruang (Metode) Belajar Kreatif





“Saya menemukan banyak hal dari Ruang Belajar, metode yang mudah tetapi menyenangkan, media yang murah namun kreatif, sederhana dan bermakna.”
--Risma Febri, Guru SDN 3 Budisari, Bandung, Pembaca setia Ruang Belajar

Melihat sekilas sampul buku ini dibenak pembaca pasti muncul ketertarikan. Dengan desain sampul yang elegan. Serta menampilkan wajah anak sekolah yang ceria. Membawa kesan buku ini berisi banyak hal yang menjadian proses belajar mengajar di kelas menyenangkan dan menantang.
Dalam mengajar, tentunya butuh rencana. Bagi sebagian guru, menulis rencana sebelum mengajar atau membuat RPP (Rencana pelaksanaan pembelajaran) seperti tidak ada gunanya. Mengingat tidak sedikit pula rencana pembelajaran yang dibuat diakhir semester. Di mana secara istilah sudah tidak pantas disebut rencana lagi.

Buku bertajuk Ruang Belajar ini berisi berbagai metode belajar kreatif. Metode yang dikumpulkan guru-guru dari berbagai penjuru nusantara ini, secara tidak langsung juga menampilkan kondisi sekolah di Indonesia yang beragam.

Sebagaimana dilakukan pengajar muda d SDN 06 Teluk Aur, Kecamatan Hilir, Kabupaten  Kapuas Hulu, Hilda Lu’lu’in Nanda Alfira Devi. Hilda membuat metode permainan “jam manusia” supaya siswa dapat menghafal angka-angka dan waktu dalam Bahasa Inggris sambil bermain. “Kuasailah Bahasa Inggris maka kau takkan asing dengannya, ibarat turis asing yang sudah fasih melafalkannya”. (halaman 215-216)

Metode yang berlatar belakang banyaknya turis yang melancong ke desa Teluk Aur karena potensi ekowisatanya ini, mengingatkan kita bahwa dalam mengajar, materi perlu dikontekskan dengan tempat tinggal peserta didik. Agar materi yang diajarkan menjadi konkret. Selain itu, dengan menggunakan penyampaian permainan, menjadikan proses belajar mengajar menyenangkan. Sebab mereka diajak bermain sambil belajar.

Dalam buku ini, juga ditampilkan komentar-komentar terkait metode kreatif yang dibuat. Komentar datang dari pengajar dan orang tua dari berbagai kalangan, sebab komentar diambil dari media sosial seperti Facebook dan Twitter. Adapula pendapat dari praktisi pendidikan  seperti penulis buku bestseller  “Gurunya Manusia”, Munif Chatib (halaman 54), Wuri Handayani (halaman 78), Trainer Laudate Education Traning Center, Ruth Solaiman (halaman 84), Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Retno Listyarti (halaman 122), Ketua Asosiasi Kepala Sekolah Asean, Zahra Fajar Dini (halaman 135), dan lain sebagainya.
Kebutuhan terhadap metode pengajaran kreatif yang melatar belakangi penulisan buku ini. Barangkali menjadikan nilai lebih membaca buku Ruang Belajar. Mengingat guru perlu kreatif dalam mengajar.

Isi yang ditampilkan buku ini, bisa jadi bagi sebagian orang tidak menarik lagi, Apabila sebelumnya sudah membaca versi portal internet yang juga dinamai Ruang Belajar (belajar.indonesiamengajar.org). Portal yang aktif sejak September 2012 itu dijadikan dokumentasi metode-metode kreatif oleh Pengajar Muda Gerakan Indonesia Mengajar.
Terlepas dari itu, ditengah “miskinnya” kreatifitas guru di Indonesia. Buku ini menawarkan rencana pembelajaran yang siap dipraktikan guru-guru di penjuru nusantara. Tentunya dengan menyesuaikan konteks di mana guru itu mengajar agar lebih maksimal hasilnya. Selamat berinovasi!(*)

Arif Rohman
 Kudus, 17 Juni 2015

Judul : Ruang Belajar: Kumpulan Metode Belajar Kreatif dari Penjuru Nusantara
Penyusun : Pengajar Muda Gerakan Indonesia Mengajar
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : Pertama, 2015
Tebal : ix + 275 halaman
ISBN: 978-602-03-1565-2
 



Postingan terkait:

3 Tanggapan untuk "Ruang (Metode) Belajar Kreatif"

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. Salam kenal. Saya Shally yang ikut terlibat dalam tim penyunting buku ini. Terima kasih untuk ulasan tentang buku ini. Betul sekali buku ini ditujukan bagi mereka yang ingin memperkaya referensi tentang metode belajar kreatif. Semangat terus untuk berinovasi. :)

    ReplyDelete